"Ramadhan dan Syawal sudah datang lagi, alhamdulillah.Sempat lagi berpuasa pada tahun ini tapi tahun depan tak tentu lagi.. so…lakukan yg terbaik……
Salah satu fungsi bulan Ramadhan dan Syawal adalah bulan audit diri, dan fungsi audit adalah untuk mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan dan apa saja yang belum dikerjakan dan apa saja yang harus diperbaiki.
Ada enam perkara yang perlu kita audit dan perbaiki di bulan Ramadhan & Syawal ini. Kesempatan ini kita akan mengaudit dengan pendekatan doa “Rabbana atinna fidunya hasanah wafil akhirati khasanah wakina adhabannar” yaitu Ya Allah berilah hambamu kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat serta jauhkanlah hamba-Mu ini dari api neraka.
Beberapa ulama menyebutkan bahwa dunia yang baik itu indikatornya ada enam iaitu: Memiliki isteri atau suami yang shaleh, anak shaleh dan shalehah, badan sihat, rezeki halal, jiran baik, dan ilmu yang bermanfaat. Mari kita audit kehidupan kita selama setahun di bulan Ramadhan & Syawal ini:
1
2
3
4
Pertama, memiliki isteri atau suami yang baik; Ada empat kwadran yang biasa kita lihat dalam posisi ini iaitu
(1) Kwadran pertama adalah suami sangat shaleh dan isteri sangat shalehah, dalam Al-Quran biasa kita lihat contohnya yaitu keluarga Imran dan keluarga Rasulullah saw;
(2) Kwadran kedua adalah suami sangat shaleh dan isteri tidak shaleh, dalam Al-Quran bisa kita lihat contohnya iaitu keluarga Nabi Nuh as dan keluarga Nabi Lut as;
(3) Kwadran ketiga adalah suami sangat tidak shaleh dan tapi isteri sangat shalehah, dalam Al-Quran biasanya kita lihat iaitu keluarga Firaun dengan isteri sangat shalehan
(4) Kwadran keempat adalah suami tidak shaleh dan isteri juga tidak shalehah, dalam Al-Quran juga biasa kita lihat iaitu keluarga Abu Lahab.
Kedua, punya anak-anak yang shaleh. Kalau ini yang perlu ditekankan adalah
(1) Orang tua sangat baik dan anak sangat baik ini adalah rumahku surgaku
(2) Orang tua sangat baik dan anak-anak sangat tidak baik, sehingga orang tua tidak bangga anak
(3) Orang tua sangat kurang baik dan anak-anak sangat baik, sehingga orang tua tidak dikagumi oleh anak-anaknnya.
(4) Orang tua sangat tidak baik dan anak-anak juga sangat tidak baik, ini adalah keluarga rumahku nerakaku.
Ketiga, mempunyai badan sihat, Rasulullah saw selama hidupnya sangat sihat. Beliau dari lahir sampai beliau wafat hanya sekali sakit teruk iaitu ketika beliau akan meninggal. Sedangkan kita dari lahir sehingga kita tua, kita sentiasa berisiko dengan pelbagai penyakit termasuk HINI dan kalau takdek rezeki …meninggal. Walaupun ini bukan meneliti tentang Rasulullah saw, tapi ada penelitian yang sangat menarik bahwa orang yang rajin tahajud jauh lebih sihat dibanding yang jarang atau tidak pernah tahajud, dan orang yang tahajudnya ikhlas jauh lebih sihat dibanding yang tidak ikhlas. Misalnya, tahajjud hanya kerana ada kepentingan tertentu. Kalau dilihat dari penelitan ini, dikaitkan dengan aktiviti Rasulullah saw, memang beliau tidak pernah meninggalkan tahajud dan sangat ikhlas menghadapi kehidupannya. Jadi kalau kita sering mendapat penyakit, salah satu penyebabnya adalah jarang tahajud,
Keempat, mempunya rezeki yang halal, semoga kita semua termasuk golongan orang yang punya rezeki halal.
Persoalan: Bagaimana rezeki yang kita perolehi?
Kelima, mempunyai jiran baik. Ketika kita berkeinginan untuk punya jiran yang baik, maka kita juga harus bertanya, apakah kita termasuk jiran yang baik bagi orang lain. Rasulullah mengingatkan bukan termasuk orang beriman kalau dirinya kenyang sedangkan jirannya kelaparan. Sering-seringlah memberi walaupun hanya secubit kambing. Kalau membuat sayur perbanyak kuahnya dan lain sebagainya.
Keenam, punya ilmu bermanfaat, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang biasa mengikuti perkembangan zaman. Oleh kerana itu, Ramadhan dan syawal harus kita jadikan pemangkin kompetitif keilmuan agar kita tidak ditertawakan zaman dan akhirnya ditinggalkan zaman.
Semoga menyambut Ramadhan dan syawal ini, kita perlu mengaudit keenam indikator secara jujur dan betul.
Pertanyannya adalah
(1) Apakah kita sudah menjadi suami atau isteri yang baik dan bagi yang belum berkeluarga apakah sudah bersungguh-sungguh menyiapkan diri untuk menjadi calon suami dan isteri yang baik;
(2) Apakah kita sudah mempunyai anak-anak yang baik dan apakah kita juga sudah bersungguh-sungguh untuk menjadi anak-anak yang baik bagi orang tua kita
(3) Apakah kita sudah mempunyai badan yang sihat,
(4) Apakah kita sudah punya rezeki yang halal
(5) Apakah kita sudah punya jiran dan teman yang baik. Begitu juga apakah kita termasuk menjadi jiran dan teman yang baik bagi orang lain.
(6) Apakah kita sudah mempunyai ilmu yang bermanfaat, sehingga punya kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman, agar tidak tergilas oleh zaman
Kita perlu berani menghadapi tentangan kejujuran untuk mengaudit diri dan bersungguh-sungguh untuk memperbaiki keenam indikator itu. Semoga kita mendapat dunia yang baik, akhirat baik dan jauh dari api neraka.
Fandi Ahmad Tidak Tolak Kemungkinan Rombak Pemain Sri Pahang FC Apabila
Berdepan JDT Selasa Ini
-
*KUANTAN:* Pengendali Sri Pahang FC, Fandi Ahmad tidak menolak kemungkinan
melakukan rombakan pemain apabila berdepan pendahulu Liga Super, Johor
Darul T...
10 hours ago
No comments:
Post a Comment